Senin, 20 April 2020

Penumpang


Hampir setiap hari pergi naik ojek online, serasa banget terbantu dengan adanya moda transportasi jenis ini. Bisa di pesan dimana saja dan dengan harga yang cukup bersahabat. Bagi saya yang tinggal agak jauh dari pinggir jalan raya, jelas dengan keberadaan mereka sangat saya syukuri.

Hari ini saya mungkin tidak dapat cerita apa-apa. Karena rupanya si bapak driver ini tipe yang pendiam. Yang hanya akan mengantarkan penumpang ya dengan cepat dan selamat. Ya seperti penumpang yang punya macam-macam kepribadian, begitupun dengan si driver yang saya jumpai hampir setiap harinya.

Tak jarang saya jumpai pak driver yang senang bercerita. Seperti beberapa hari lalu, driver yang saya tumpangi rupanya ex pekerja suatu perusahaan migas swasta di Jakarta. Alasannya berhenti kerja, karena beliau harus ditempat kan di Cepu, offshore katanya, dan beliau memilih untuk tetap di Jakarta bersama keluarga tercintanya.

Ada juga driver yang ternyata sebenernya pekerja, namun sebelum dan sesudah jam kerjanya, beliau kerja sambilan sebagai driver ojek online, "buat tambahan aja neng" begitu katanya. Ah ya, tak hanya pak, tapi ada juga bu yang pernah saya tumpangi motornya, lain dengan pak, bu memiliki caranya sendiri, "kita potong jalan aja ya neng, biar lebih deket" begitu katanya. Tapi rupanya, bukan tambah dekat, yang ada belum sampai tempatnya, eh hanya ada satu jalan dengan satu arah, walhasil, kami harus "sedikit melawan arah dakpapa ya neng, deket lagi kok itu". Saya yang hanya seorang penumpang hanya sanggup mengingatkan.

Ah, hidup itu memang pilihan, saya banyak belajar dari mereka, driver ojek online. Terima kasih ya pak dan bu driver. Ternyata hidup itu beraneka warna.

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar